Get me outta here!

28 Desember 2013

Waspada Penyakit Leptospirosis Pascabanjir

Memasuki bulan desember biasanya curah hujan akan bertambah, maklum saat ini sudah memasuki musim penghujan. Curah hujan yang besar akan mengakibatkan ancaman datangnya musibah banjir. Ibukota Jakarta adalah salah satu wilayah yang rentan dan sering terjadi musibah banjir. Namun selain banjir ada satu lagi ancaman yang harus di waspadai yaitu penyakit leptospirosis. Leptospirosis adalah penyakit yang di sebabkan oleh bakteri yang di sebut leptospira. Penyakit ini juga sering di kenal dengan demam kuning. 

Penyakit ini rentan menjangkiti pada manusia yang mengalami kebanjiran. Kondisi rumah yang kotor pasca banjir sebagai salah satu penyebab penyakit ini. Sedangkan Infeksi bisa di tularkan melalui kotoran tikus dan kencing / urine tikus. Di kala Anda membersihkan rumah dan mendapati kotoran tikus, lalu tangan atau kaki Anda luka, maka melalui luka ini kuman dapat masuk dan bisa tertular leptospira.

Gejala Leptospirosis di tandai dengan gejala awal yaitu naiknya suhu badan diatas 38 derajat celcius, yang di sertai batuk, muntah, sakit kepala, leher kaku dan memerah pada mata. Masa inkubasi penyakit ini 4-9 hari. Jangan anggap remeh penyakit yang di sebarkan oleh tikus ini. Jika tidak segera tertangani bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian. Jika gejala-gejala sudah tampak, segera periksakan ke dokter atau di berikan pertolongan pertama dengan pemberian antibiotik. Antibiotik yang dianjurka oleh dokter untuk penyakit ini adalah amoksilin dan eritromisin.

Kuman atau bakteri penyebab Leptospirosis tak hanya menyebar dari kencing dan kotoran tikus saja. Melalui hewan seperti sapi, kambing dan babi juga bisa. Hewan ini jika sudah terserang kuman leptospira maka air kencing dan kotorannya bisa berbahaya. Dengan melalui kencing dan kotoran hewan ini manusia bisa terinfeksi lewat makanan dan minuman yang sudah terpapar air kencing dan juga bisa lewat kulit yang terluka.

0 comments:

Posting Komentar